Kolagen dari Ikan: Berpotensi sebagai Bahan Masker


Kegiatan industri perikanan sejak di tempat pendaratan sampai ke tempat pengolahan ikan umumnya selalu menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar, baik limbah cair maupun limbah padat. Limbah cair biasanya mengandung bahan organik yang larut air (darah, lendir, drip), dan tidak larut air (lemak). Sedangkan limbah padat organik kebanyakan berupa kepala, insang, isi perut, tulang, sirip, kulit dan sisik.

Padahal sisik ikan yang terbuang masih dapat dimanfaatkan karena banyak senyawa kimia yang terkandung dalam sisik ikan, antara lain adalah 41-84% merupakan portein organik (kolagen dan ichtylepidin) dan sisanya merupakan residu mineral dan garam inorganik seperti magnesium karbonat dan kalsium karbonat. Komponen besar yang terdapat di sisik ikan antara lain adalah 70 % air, 27% protein, 1 % lemak, dan 2 % abu. Senyawa organik terdiri dari 40%-90% pada sisik ikan dan selebihnya merupakan kolagen, tanpa memperhatikan spesies ikan tersebut. Saat ini sisik ikan dalam jumlah besar dapat diperoleh dari limbah buangan penjualan ikan atau perusahaan pengolahan ikan. Akan tetapi, pemanfaatan sisik ikan masih rendah.

Kolagen merupakan bagian protein yang melimpah dalam tubuh mamalia termasuk manusia, terdapat sekitar 25% dari total protein. Kolagen banyak ditemukan pada kulit dan tulang, sedikit terdapat di otot (Coultate, 1999). Kolagen merupakan bagian dari protein serat atau protein fibrosa yang memiliki beberapa rantai polipeptida yang dihubungkan oleh berbagai ikatan silang membentuk triple helix.

Kolagen merupakan bagian dari protein berjenis stroma. Protein ini tidak dapat diekstrak dengan air, larutan asam, alkali atau larutan garam pada konsentrasi 0,01 – 0,1. Kolagen dapat mengembang karena daya ikat pada struktur molekulnya melemah saat diberikan perlakuan pH di bawah 4 atau dinaikkan sampai pH 10.
Kolagen banyak dimanfaatkan dalam bidang medis dan kosmetik. Meskipun gel yang dihasilkan kolagen ikan bukan merupakan gel yang kuat, tetapi dapat digunakan dengan baik untuk aplikasi industri, contohnya seperti micro-encapsulasi dan edible film.

Kolagen pada tubuh memiliki fungsi sebagai perekat untuk menyangga tubuh agar tetap dapat menyambung, tanpa adanya kolagen maka tubuh akan terpisah-pisah. Kolagen yang telah dihidrolisa dapat digunakan sebagai sampo, conditioner, poerawatan rambut, leave-in, styling products, sabun, body lotion, perawatan tubuh, pembersih, penyegar, pelembab wajah, perawatan wajah, alas bedak, mascara, lipstik, dan kosmetika warna.

Kolagen dapat dimanfaatkan secara meluas dalam bedah kosmetik dan dapat digunakan untuk mengobati pasien yang terluka bakar pada kulit. Kolagen dapat dikombinasikan dengan silikon, fibroblast, dan substansi lainnya, berguna sebagai kulit tiruan untuk mengatasi masalah kulit terbakar

Kolagen memiliki kemampuan untuk memberikan sifat elastis pada kulit, dan dapat mengurangi keriput yang terajdi sebagai efek dari penuaan. Kolagen juga banyak ditemukan di kornea mata dalam bentuk kristal.

Dalam bidang kosmetik, kolagen dapat diaplikasikan dalam bentuk masker untuk mengencangkan kulit. Manfaat dari pemakaian masker adalah untuk menyegarkan, memperbaiki serta mengencangkan kulit wajah. Selain itu melancarkan peredaran darah, merangsang kembali kegiatan sel-sel kulit, mengangkat sel tanduk yang telah mati, sehingga merupakan pembersih yang paling efektif. Melihat manfaat dari masker tersebut maka akan lebih baik bila dilakukan secara teratur. Masker dapat berupa bubuk, masker transparan, serta bentuk lain. Penggunaan masker pada wajah memiliki beberapa manfaat. Selain melembutkan kulit , fungsi masker adalah membuka pori-pori yang tersumbat karena kotoran, debu, maupun sisa kosmetik yang tidak bisa hilang karena pembersih biasa. Masker juga dapat mengembalikan kelembaban dan kehalusan kulit.

Pada umumnya masker dapat terbuat dari kolagen, sebab jaringan kulit terdiri dari 75% serat kolagen yang penting untuk menjaga elastisitas, kelembaban, dan kekencangan kulit. Produksi kolagen yang paling tinggi adalah ketika pada usia muda sehingga kulit menjadi halus, kencang dan sehat. Sayangnya, pada usia mencapai 25 tahun ke atas, produksi kolagen menurun sekitar 1,5% setiap tahunnya. Sejak saat itu, para ilmuwan menjadi tahu bahwa berkurangnya kolagen pada kulit sebagai faktor utama wajah terlihat tua, kering, tidak bercahaya, dan berkerut.

3 komentar:

nien 22 Mei 2009 pukul 20.03  

bisa diproduksi ga
lumayan khan..

infomanfaatkesehatan 8 Agustus 2016 pukul 21.21  

thanks infonya bro

Tommy 9 Oktober 2019 pukul 21.24  

Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller dan waste water treatment, untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com terima kasih
WA:081310849918

Posting Komentar

Pengikut

About this blog

Blog ini dibuat oleh orang yang tertarik dan pengen belajar tentang perikanan dan produk olahannya. tapi bukan hanya untuk bahan makanan saja, melainkan untuk bidang-bidang yang lebih luas lagi seperti: farmasi, kosmetik, bioteknologi maupun untuk hal-hal teknis lainnya

Informasi penting:

Teknik Dasar Investasi Properti

Masukkan nama & email anda di sini dan dapatkan informasi properti diatas, GRATIS!

Nama:

Email:

Powered By Blogger

inFO..

Add to Technorati Favorites

aBouT mE..,

Saya Mahrus Ali, sekarang sedang belajar tentang ikan-ikan. Baik itu sebagai bahan baku pangan, industri, farmasi, kosmetik maupun bahan baku teknis lainnya.
Mahrus Ali's Profile | Create Your Badge
Mahrus Ali's Facebook Profile