Kemasan yang dapat dimakan

Edible film merupakan alternatif bahan pengemas pangan yang dalam 10 tahun terakhir mendapat perhatian serius dari para ahli pangan. Edible film ini dikembangkan sebagai pengganti bahan pengemas sintetis seperti polyethilene, polystilene dan polyvinilchoride yang banyak menimbulkan dampak yang tidak baik bagi lingkungan karena tidak dapat terdegradasi secara biologis.
Edible film didefinisikan adalah pembungkus yang dapat dimakan. Karena digunakan untuk membungkus bahan pangan makanya harus aman dan saniter. Edible film mempunyai potensi besar dalam berbagai macam penggunaan, dapat melapisi permukaan makanan, memisahkan komponen-komponen yang berbeda, atau berperan kantong atau pembungkus.
Meskipun edible film tidak dapat mengganti secara total fungsi dari pengemas sintetik, namun edible film memiliki potensi untuk mengurangi bahan pengemas sintetik. Edible film secara umum dapat didefinisikan sebagai lapisan tipis yang dibuat dari bahan-bahan yang layak untuk dimakan, yang dilapiskan pada permukaan bahan yang dikemas. Penggunaannya sebagai pembungkus misalnya pada permen, sosis, dodol dan lain-lain.
Komponen utama penyusun edible film dapat yaitu hidrokoloid, lemak, dan campuran/ kombinasi keduanya. Edible film golongan hidrokoloid dapat dibuat dari polisakarida (selulosa, modifikasi selulosa, tapioka, agar, alginat, pektin, dekstrin), protein (kolagen, gelatin, putih telur), Termasuk dalam golongan lipid yaitu edible film yang dibuat dari lilin, gliserol dan asam lemak.
Salah satu sifat pembentuk edible film yang baik adalah adanya hidrokoloid, dimana proteksi bahan edible film ini terhadap rembesan gas dan flavor juga cukup baik. Memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap daya tahan lemak dan minyak, akan tetapi sangat mudah ditembus oleh uap air. Edible film sebagai bagian dari bahan pangan harus mempunyai komposisi yang dapat mendukung dan dapat diterapkan pada produk pangan yang diinginkan. Sifat fungsional, organoleptik, nutritional dan mekanik dari edible film dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan-bahan kimia tertentu, misalnya antioksidan, antimikroba, asam organik, nutrisi tambahan, flavor, pewarna dan lain-lain.
Keuntungan penggunaan edible film dibandingkan pengemas tradisional dan pengemas sintetik antara lain :
a. Edible film dapat dikonsumsi dengan produk yang dikemas, tidak menimbulkan efek beracun.
b. Jika tidak dimakan, edible film dapat memberikan konstribusi yang baik pada lingkungan karena tidak menimbulkan polusi, dapat didegradasi oleh alam
c. Edible film dapat mempertinggi sifat organoleptik pada beberapa komponen makanan seperti flavor, warna dan kemanisan.
d. Dalam edible film dapat ditambahkan bahan tambahan yang bergizi untuk meningkatkan kualitas edible film.
e. Edible film dapat diletakkan/digunakan antar bagian makanan atau pada permukaan makanan.
f. Bahan bakunya murah dan teknologi pembuatannya sederhana.

Teknik Aplikasi Edible Film
Teknik asplikasi edible film dalam dunia industri adalah sebagai berikut :
1. Pencelupan (dipping)
Teknik ini biasanya digunakan pada produk yang memiliki permukaan kurang rata. Setelah pencelupan, kelebihan bahan coating dibiarkan terbuang. Kemudian produk dibiarkan dingin hingga edible coating menempel. Teknik ini telah diaplikasikan pada produk daging, ikan, produk ternak, buah dan sayuran.
2. Penyemprotan (Spraying)
Teknik ini menghasilkan produk dengan lapisan yang lebih tipis dan lebih seragam daripada teknik pencelupan. Teknik ini digunakan untuk produk yang memiliki dua sisi permukaan, contohnya pizza.
3. Pembungkusan (cashing)
Teknik ini digunakan dengan cara membuat film sendiri yang terpisah dari produk. Teknik ini diadopsi dan dikembangkan dari teknik pembuatan edible non film.
4. Pengolesan (brushing)
Teknik ini dilakukan dengan cara mengoleskan edible coating pada produk. Edible film sebagai edible coating dapat digunakan untuk bahan makanan yang mudah mengalami oksidasi. Aplikasi lainnya adalah dalam mereduksi migrasi lipid seperti dalam industri coklat.
Food adiditive seperti flavor, agen antimicrobial, antioksidan dan warna dapat disatukan dalam edible film dan digunakan untuk mengontrol lokasi atau derajat pelepasan aditif dalam bahan makanan.

1 komentar:

Unknown 2 Mei 2014 pukul 21.49  

Hah Box Makanan bisa di makan?

Posting Komentar

Pengikut

About this blog

Blog ini dibuat oleh orang yang tertarik dan pengen belajar tentang perikanan dan produk olahannya. tapi bukan hanya untuk bahan makanan saja, melainkan untuk bidang-bidang yang lebih luas lagi seperti: farmasi, kosmetik, bioteknologi maupun untuk hal-hal teknis lainnya

Informasi penting:

Teknik Dasar Investasi Properti

Masukkan nama & email anda di sini dan dapatkan informasi properti diatas, GRATIS!

Nama:

Email:

Powered By Blogger

inFO..

Add to Technorati Favorites

aBouT mE..,

Saya Mahrus Ali, sekarang sedang belajar tentang ikan-ikan. Baik itu sebagai bahan baku pangan, industri, farmasi, kosmetik maupun bahan baku teknis lainnya.
Mahrus Ali's Profile | Create Your Badge
Mahrus Ali's Facebook Profile